Jumat, 16 Januari 2015

Struktur Kognitif Manusia dengan Arsitektur Komputer

Bukan hal yang tabuh lagi pada era modern ini banyak manusia yang menggunakan computer sebagai alat bantu dalam pekerjaan atau hanya sekedar chatting. Agar pengetahuan kita lebih luas mengenai computer, saya akan menjelaskan mengenai arsitektur computer dengan struktur kognitif manusia.
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Arsitektur Komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing-masing bagian akan lebih difokuskan terutama mengenai bagaimana CPU akan bekerja  mengenai pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll.
Terdapat beberapa struktur utama arsitektur computer, yaitu :
1.      Input :
memindahlan data ke lingkungan luar atau perangkat lainnya.
2.      Memori :
bagian fungsional komputer yang berfungsi untuk menyimpan program dan data, berikut macam-macam memori :
a.       RAM : Adalah memori yang dapat dibaca atau ditulisi. Data dalam sebuah RAM bersifat volatile, artinya data akan terhapus.
b.      ROM : Adalah memori yang hanya dapat dibaca. Data yang tersimpan dalam ROM bersifat non-volatile, artinya data tidak akan terhapus
3.      Arithmetic dan logic :
berfungsi membentuk operasi-operasi aritmatika dan logic terhadap data Register menyimpan data sementara dan hasil operasi ALU.
4.      Control :
menghasilkan sinyal,, yang akan mengontrol operasi ALU, dan pemindahan data ke ALU atau dari ALU.

5.      Output :
Memindahkan data ke lingkungan luar atau perangkat lainnya.

Setelah memahami arsitektur computer, sekarang saya akan menjelaskan mengenai struktur kognitif pada manusia.
     
Menurut Piaget (Dahar 1996; Hasan 1996; Surya 2003), setiap individu mengalami tingkat-tingkat perkembangan intelektual dalam pembelajaran. Tahap- tahap tersebut berdasarkan umur seorang anak. Tahap-tahap tersebut sebagai berikut:
a.       Tingkat Sensorimotor (0-2 tahun)
Anak mulai belajar dan mengendalikan lingkungannya melalui kemampuan panca indra dan gerakannya. Perilaku bayi pada tahap ini semata-mata berdasarkan pada stimulus yang diterimanya. Pada tahap ini, bayi memiliki dunianya berdasarkan pengamatannya atas dasar gerakan/aktivitas yang dilakukan orang-orang di sekelilingnya.
b.      Tahap Preoporational (2-7 tahun)
Pada tahap ini anak sudah mampu berpikir sebelum bertindak, meskipun kemampuan berpikirnya belum sampai pada tingkat kemampuan berpikir logis. Masa 2-7 tahun, kehidupan anak juga ditandai dengan sikap egosentris, di mana mereka berpikir subyektif dan tidak mampu melihat obyektifitas pandangan orang lain, sehingga mereka suka rmenerima pandangan orang lain.
c.       Tahap Concrete (7-11 tahun)
Pada umumnya, pada tahap ini anak-anak sudah memiliki kemampuan memahami konsep konservasi (concept of conservacy), yaitu meskipun suatu benda berubah bentuknya, namun masa, jumlah atau volumenya adalah tetap.Anak juga sudah mampu melakukan observasi, menilai dan mengevaluasi sehingga mereka tidak se-egosentris sebelumnya.
d.      Tahap Formal Operations (11 tahunkeatas)
Pada tahap ini, kemampuan siswa sudah berada pada tahap berpikir abstrak. Mereka mampu mengajukan hipotesa, menghitung konsekuensi yang mungkin terjadi serta menguji hipotesa yang mereka buat. Kalau dihadapkan pada suatu persoalan, siswa pada tahap perkembangan formal operational mampu memformulasikan semua kemungkinan dan menentukan kemungkinan yang mana yang paling mungkin terjadi berdasarkan kemampuan berpikir analistis dan logis. Sehingga pada yang terakhir ini lah merupakan kesempurnaan dari penerimaan pembelajaran yang baik dan mengembangkan potensi diri yang sempurna.
Menurut Livingstone, kognitif adalah kemampuan berpikir dimana yang menjadi objek berpikirnya terjadi pada diri sendiri. Pandangan kognitif dalam bidang informasi dianggap berbeda dari pandangan kognitif tentang kerja otak manusia. Dalam konteks informasi, pandangan kognitif menekankan pada pengembangan model pemrosesan informasi dalam kerja otak dan kesadaran manusia.
Aspek kognitif
1.      Kematangan : semakin bertambahnya usia, maka semakin bijaksana seseorang.
2.      Pengalaman : hasil interaksi dengan orang lain.
3.      Transmisi sosial : hubungan sosial dan komunikasi yang sesuai dengan lingkungan.
4.       Equilibrasi : perpaduan dari pengalaman dan proses transmisi sosial.
Ada 2 sistem yang mengatur kognitif :
1.      Skema : antar sistem yang terpadu dan tergabung
2.      Adaptasi, terdiri dari :
a.       Asimilasi : terjadi pada objek yang meliputi biologis dan kognitif

b.      Akomodasi : terjadi pada subjek

Jika kita sudah memahami arsitektur computer serta struktur kognitif manusia, selanjutnya akan dibahas mengenai kaitan antara arsitektur computer dengan struktur manusia. Computer memiliki skema yang jelas yang masing-masing memiliki tugas dan fungsi (lihat gambar berikut) :


Sama seperti halnya computer, manusia juga memiliki skema yang jelas dengan tungas dan fungsinya yang berguna satu sama lain (lihat gambar) :


Dari skema tersebut dapat diketahui bahwa computer dapat beroperasi dengan baik jika memiliki arsitektur yang lengkap sama seperti manusia. Manusia memiliki akal sebagai kelebihan dan manusia yang menciptakan komputer-komputer canggih untuk membantu aktivitas manusia sehari-hari. Jadi semua akan berjalan dengan baik jika sesuai dengan struktur, tugas dan fungsinya.

Kelebihan komputer :
1.      Komputer dapat mengoperasikan aritmatika atau matimatika dengan sangat cepat.
2.      Dalam waktu yang bersamaan komputer dapat membuka ribuan informasi.
3.      Informasi yang tersimpan tudak tercampur dengan yang lainnya
Kekurangan komputer :
1.      Komputer bersifat kaku, tidak dapat melakukan generalisasi
2.      Harganya mahal
3.      Komputer tidak mampu membuat kesimpulan
4.      Terkadang mengandung eror
Kelebihan struktur manusia :
1.      Manusia mampu menganalisa dengan cermat dan teliti
2.      Manusia mampu membuat kesimpulan
3.      Manusia mampu mengendalikan komputer
Kekurangan struktur kognitif manusia :
1.      Memungkinkan lupa dengan informasi yang telah diterima
2.      Sulit menghitung aritmatika dengan cepat
3.      Memerlukan waktu yang lama dalam memunculkan kembali informasi.

Contoh kasus :

Program-program buatan manusia seperti : SPSS, robot canggih, program permainan edukasi, atau aplikasi lainnya. Contoh Dalam saat mahasiswa sedang menyelesaikan tugas akhir, mahasiswa menyebar data kepada responden (input informasi) kemudian untuk memudahkan dalam mengolah data, mahasiswa menggunakan program SPSS (proses) dan setelah dihitung dengan program SPSS maka mahasiswa mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya untuk menyelesaikan skripsi (hasil) karena adanya pemahaman.  Manusia membuat semua itu berdasarkan struktur kognitif nya (akal) maka tercipta lah hal-hal canggih untuk membantu manusia itu sendiri. Dengan segala kekurangan yang manusia miliki, manusia menciptakan komputer untuk menjadi kelebihannya. Namun pada dasarnya struktur kognitif manusia adalah yang paling sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar