Selasa, 22 Mei 2018

Curhat Masalah Jerawat Part II

hai genks melanjutkan postingan part I ku udh hampir berapa tahun yaaa tp perkembangan wajah aku alhamdulilah better walaupun muka masih sering bgt bruntusan dan jerawatan. aku ga ngerti lagi harus gimana. kadang jd pusing sndiri mikirin muka. terlebih umur semakin tuir dan pikiran2 mau nikah udh membayang bayangi... muka begini mau nikah yassalam kaya apa di dempulnya.
tapi selalu bersyukur sama Allah. dulu setiap hari nangis walaupun sampr sekarang pun nangis. krn gue udh ikhtiar. berobat kesana kemari dengan menghabiskan biaya yg udh ga bisa keitung deh... terakhir postingan gue ttg dr maria yaaa.. nah disana ga berlangsung lama genks. hanya 3 bulan dan muka gue bernanah yg amat sangat geli bgt kalo gue inget2... ya allah
nanah ini membunuh kepercayaan diri gue dan btw gue nangis saat menulis blog ini. akhirnya gue memutuskan untuk stop dr maria. btw sekali lg tidak menjelekan yaa mungkin hanya ga cocok di gue. dan gue istirahatkan muka gue selama 1 minggu lalu pergi lah gue ke dr kun. gue bener2 menaruh harapan ke dr kun untuk bsa nyembuhin muka nanahan gue ini. tepatnya 21 september 2016 ke dr kun. perlahan lahan muka nanah gue mulai kempes dan alhamdulilah udh mulai hilang (nanahnya yaa genks) btw krn sudah lama sekali gue Lupa krimnya yg pasti gue dikasih obat roaccutance dan krim2 dengan biaya hampir 1juta. btw ini foto sblm ke dr kun ya ... (yg pke anduk)  yaa allah kalo gue inget ini merinding...  kaya hancur sebagian hidup muka begini. nah 3 bulan di dr kun wajah berangsur2 membaik (walaupun ttp yaaa bekas2 jerawat dan ngeres2 bruntusan masih terampang nyata. bekas jerawat gue pun merah dan wajah gue menipis sehingga talangetesis mulai nenghantui. yaa allah kenapa masalah wajah ga kelar2... tau gaaa seberapa sering gue nangis? sampe nyokap juga nyerah ikutan pusing dan bingung.   dan setelah 3 bulan di dr kun seperti ini wajah gue.  dan gue bertahan di dr kun selama 8 bulan. selama itu jg gue mengkonsumsi obat jerawatnya. akhir nya gue hentikan krn objer itu sangat kontroversi dan gue kembali mencari dokter yg tepat untuk mengatasi masalah wajah gue ini.

oke terimakasih sudah membaca semoga bermanfaat. see u di part III genks
1 minggu sblm ke dr kun

Minggu, 07 Agustus 2016

JERAWAT atau ALERGI??!!?? PART I

jerawat adalah hal yang menakutkan bagi perempuan, itulah yang saat ini sedang saya alami. sebelum lebih jauh perkenalkan nama saya Yuni Amelia, seorang karyawan swasta. sudah 3 bulan terakhir ini muka aku bruntus-bruntusan kecil gitu. pada dasarnya muka aku memang berminyak tapi sama sekali hampir tidak pernah jerawatan. paling hanya bruntus2 dan 3 hari pun hilang. dan saya pikir awalnya begitu, lalu aku pakai salep andelan dikala bruntusan yaitu ELOK. biasanya hanya dengan elok 2 hari juga hilang. seminggu dua minggu pun berlalu tapi bruntusan makin banyak. akhirnya gue memutuskan ke klinik kecantikan terkemuka di Indonesia, E***, seminggu muka aku makin makin makin bruntusan dan lengket, kering. JELEK BANGET!!. trs gue STOP pemakaian Cream mahal itu. trs gue pindah lagi ke dokter JO di HI (Bekasi), so far so good, gue cocok disana, dikasihnya salep-salep serupa kaya elok, murah juga. berjalan 2 minggu dokter nyuruh gue facial. alhasil 3 hari setelahnya muka gue MAKINNNNN JELEEKK!!. akhirnya gue GIVE UP, dan muka gue semakin meradang.

SETRESS, KESEL, SEDIH etah lah, gue bingung sama sekali akhirnya gue ke RSUD Bekasi, disana ada dokter kulit yang langganan gue tiap gue bruntusan atau alergi. namanya Dokter Retno Sawitri SPKK, gue libur kerja terus karna tiap 2 minggu harus konsul. dokter retno bilang sih ini namanya alergi "Dermatitis Seboroik" entah lah itu apa karna gue awam banget masalah nama-nama kedokteran gitu. dokter Retno juga prakterk di RS. Hermina Bekasi. jd kalo gue ga bisa libur so malemnya gue ke Hermina untuk ketemu dokter Retno. 1 bulan lebih BUT NOTHING... nihillll...







dokter yang gue anggep udh paling baik pun lama nyembuhinnya. tapi bukan berarti dokter2 tsb ga bagus ya. lagi lagi tergantung dengan jenis kulit kita masing2. gue makin bingung lagi. akhirnya ada temen yang nyaranin ke dokter Maria di RS. Mitra Keluarga. sampai saat ini udah 2 bulan lebih gue disana.
dokter maria kasih gue obat minum Roaccutane. katanya sih bakalan ngeluarin jerawat2 sampe gede2 gitu. untuk perawatan di doker maria nnti gue post di part II. Thankyou...

sekalian doain semoga kulit gue cepet kembali bersih yaa. karna sampai saat ini masih proses penyembuhan. inget KUNCINYA SABAAARRR, YAKINN dan jangan pindah2 dokter kecuali emang terjadi ketidakcocokan.

Jumat, 16 Januari 2015

Artificial Intelligence (AI)

      SEJARAH AI (Artificial Intelligence),  yaitu pada tahun 1950 – an Alan Turing, seorang pionir AI dan ahli matematika Inggris melakukan percobaan Turing (Turing Test) yaitu sebuah komputer melalui terminalnya ditempatkan pada jarak jauh. Di ujung yang satu ada terminal dengan software AI dan diujung lain ada sebuah terminal dengan seorang operator. Operator itu tidak mengetahui kalau di ujung terminal lain dipasang software AI. Mereka berkomunikasi dimana terminal di ujung memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan oleh operator. Dan sang operator itu mengira bahwa ia sedang berkomunikasi dengan operator lainnya yang berada pada terminal lain.  Turing beranggapan bahwa jika mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas (seperti layaknya manusia).
Artificial Intelligence dengan kognisi manusia?
            Dalam pembahasan kali ini saya akan membahas mengenai AI atau kecerdasan buatan dengan kognisi manusia. Pada dasarnya komputer atau alat elektronik berteknologi tinggi adalah buatan manusia. Itu berarti manusia memiliki kecerdasan diatas dari alat-alat canggih tersebut. Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), komputer dan program-programnya yang menakjubkan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup manusia.
Kecerdasan buatan, cabang ilmu komputer yang berhubungan dengan pengembangan komputer (hardware) dan program-program komputer (software) yang mampu meniru fungsi kognisi manusia. Kecerdasan buatan mencakup hasil dari produk komputer yang dinilai cerdas jika dihasilkan oleh manusia.
Inteligensi adalah kemampuan untuk memperoleh, memanggil kembali (recall), dan menggunakan pengetahuan untuk memahami konsep-konsep abstrak maupun konkret dan hubungan antara objek dan ide, serta menerapkan pengetahuan secara tepat.
Nickerson, Perkins & Smith (1985), beberapa kemampuan yang mempresentasikan inteligensi manusia:
a. Kemampuan mengklasifikasikan pola
b. Kemampuan memodifikasi perilaku secara adaptif
c. Kemampuan berpikir secara deduktif
d. Kemampuan berpikir secara induktif (generalisasi)
e. Kemampuan mengembangkan dan menggunakan model konseptual
f. Kemampuan memahami atau mengerti
Kecerdasan buatan pun memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia, yaitu :
1.      Lebih bersifat permanen. Kecerdasan alami bisa berubah karena sifat manusia pelupa. Kecerdasan buatan tidak berubah selama sistem komputer & program tidak mengubahnya.
2.      Lebih mudah diduplikasi & disebarkan. Mentransfer pengetahuan manusia dari 1 orang ke orang lain membutuhkan proses yang sangat lama & keahlian tidak akan pernah dapat diduplikasi dengan lengkap.Jadi jika pengetahuan terletak pada suatu sistem komputer, pengetahuan tersebut dapat disalin dari komputer tersebut & dapat dipindahkan dengan mudah ke komputer yang lain.
3.      Lebih murah. Menyediakan layanan komputer akan lebih mudah & murah dibandingkan mendatangkan seseorang untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dalam jangka waktu yang sangat lama.
4.      Bersifat konsisten dan teliti karena kecerdasan buatan adalah bagian dari teknologi komputer sedangkan kecerdasan alami senantiasa berubah-ubah
5.      Dapat didokumentasi.Keputusan yang dibuat komputer dapat didokumentasi dengan mudah dengan cara melacak setiap aktivitas dari sistem tersebut. Kecerdasan alami sangat sulit untuk direproduksi.
6.      Dapat mengerjakan beberapa task lebih cepat dan lebih baik dibanding manusia

       Selain dari penjelasan diatas, saya akan menjelaskan mengenai AI (kecerdasan buatan) dengan system pakar ( ELIZA, PARRY, NET TALK ).
Sistem Pakar sebagai bagian Artificial Intelligence (AI) definisi yang populer dari AI adalah bahwa AI menjadikan komputer berakting dan bergaya seperti halnya para artis berakting di bioskop. Dan untuk saat ini banyak permasalahan dunia nyata yang diselesaikan dengan menggunakan AI dan banyak juga aplikasinya yang dikomersilkan (Muhammad Ahrami : 2005 : 1).
Sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Ketika sistem pakar dikembangkan pertama kali sekitar tahun 70-an sistem pakar hanya berisi knowledge. Namun demikian sekarang ini istilah sistem pakar sudah di gunakan untuk berbagai macam sistem yang menggunakan teknologi sistem pakar itu.
Teknologi sistem pakar ini meliputi bahasa sistem pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk membantu pengembangan dan pembuatan sistem pakar.

ELIZA
Pada 1966, Joseph Weizenbaum dari MIT memperkenakan Eliza, suatu program komputer yang mampu berkomunikasi dan bisa menanggapi manusia dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Weizenbaum berharap Eliza dapat menembus dinding pembatas antara komputer dan manusia. Sayangnya, Weizenbaum justru mendapati bahwa manusianya sendiri terlalu bersemangat untuk menembus dinding itu. Eliza diprogram untuk memberi tanggapan seperti ahli psikoterapi, dimana pernyataan seperti “saya punya masalah dengan ayah saya” memicu Eliza menanggapi dengan “cerita lagi lebih banyak tentang beliau.”

PARRY Colby, Hilf, Webber dan Kraemer (1972) mensimulasikan seorang pasien, dan menyebut program ini PARRY, karena ia mesimulasikan seorang pasian paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memanga ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi  komputer dan respon manusia.

NETtalk progam ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada jaring jaring neuron, sehinnga dinamakan NETtalk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowki disekolah medis harvard  dan Rosenberg di universitas Princeton. Dalam program ini, NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras – keras. NETtalk membaca keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fenom-fenom, unit dasar dari suara sebuah bahasa. Sistem ini memiliki tiga lapisan: lapisan input, dimana setiap unit merespons sebuah tulisan; lapisan output, dimana unit menampilkan ke 55 fenom dalam bahasa inggris; dan sebuah lapisan unit tersembunyi, dimana setiap unit ditambahkan koneksinya pada setiap unit input maupun output. NETtalk membaca dengan memperhatikan setiap tulisan satu demi satu, dan dengan menscanning tiga tulisan pada setiap sisi demi sebuah informasi yang kontekstual. Disini lafal ‘e’ pada ‘net’, ‘neglect’, dan ‘red’ bisa ditangkap dengan bunyi yang berbeda. Setiap NETtalk membaca sebuah kata, program ini membandingkan pelafalannya dengan lafal yang benar yang disediakan manusia, kemudian menyesuaikan kekuatannya untuk memperbaiki setiap kesalahan.

Penggunaan Artificial Intelligence sebagai expert
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) Menurut Raymond McLeod, Jr dan George P. Schell, 2008  adalah aktivitas penyediaan mesin seperti computer dengan kemampuan untuk menghasilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan aplikasi computer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia.
Sistem Pakar (Expert System) adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya, Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding sengan seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit.

Contoh kasus dari uraian diatas mengenai AI (kecerdasan buatan) :
AI untuk meringankan tugas manusia dapat kita lihat pada robot atau mesin yang dikendalikan oleh komputer tetapi masih dapat bernalar, seperti memutuskan sebuah tindakan dapat di lihat pada robot-robot asal jepang yang dapat memainkan biola, melayani kostumer restoran dan membersihkan meja, robot anjing dan kucing yang beraktivitas sesuai dengan program yang ia miliki berdasarkan apa yang ia tangkap dari lingkungannya atau sentuhan yang ia rasakan, ada robot roda satu yang bisa menyeimbangkan diri diatas kakinya yang hanya berupa roda 1 buah layaknya sepeda pemain sirkus, bahkan ada pula robot penjinak bom, sosialita dan penari, serta mesin-mesin dan robot-robot produksi.
Selain itu kita bisa melihat film-film modern saat ini seperti transformer. Film tersebut menceritakan mesin yang ingin merdeka, bahkan berposisi dalam tingkatan kasta diatas manusia, mesin dan komputer dalam film ini memiliki hasrat atau keinginan untuk mendapatkan kepuasan, dengan kata lain  robot-robot dalam film-film tersebut memiliki emosi, sifat-sifat layaknya manusia.
Artifisial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang dimiliki oleh banyak program yang ada pada komputer dan juga dimiliki oleh mesin atau robot yang dijalankan oleh komputer. Misalnya pada Game, dimana game memiliki beberapa tingkatan kecerdasan dalam meladeni kemampuan pemainnya, ada mudah, sedang dan rumit. Baik, untuk mengenal lebih lanjut apa itu Artifisial intelligence (AI) atau kecerdasan, berikut saya bahas pengertian Artifisial intelligence, hubungannya dengan kognitif manusia dan hubungannya dengan sistem pakar.
DAFTAR PUSTKA
Kusrini. (2006). Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : ANDI
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan, artikel tentang Kecerdasan Buatan, diakses pada tanggal 15 Januari 2015.


Struktur Kognitif Manusia dengan Arsitektur Komputer

Bukan hal yang tabuh lagi pada era modern ini banyak manusia yang menggunakan computer sebagai alat bantu dalam pekerjaan atau hanya sekedar chatting. Agar pengetahuan kita lebih luas mengenai computer, saya akan menjelaskan mengenai arsitektur computer dengan struktur kognitif manusia.
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Arsitektur Komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing-masing bagian akan lebih difokuskan terutama mengenai bagaimana CPU akan bekerja  mengenai pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll.
Terdapat beberapa struktur utama arsitektur computer, yaitu :
1.      Input :
memindahlan data ke lingkungan luar atau perangkat lainnya.
2.      Memori :
bagian fungsional komputer yang berfungsi untuk menyimpan program dan data, berikut macam-macam memori :
a.       RAM : Adalah memori yang dapat dibaca atau ditulisi. Data dalam sebuah RAM bersifat volatile, artinya data akan terhapus.
b.      ROM : Adalah memori yang hanya dapat dibaca. Data yang tersimpan dalam ROM bersifat non-volatile, artinya data tidak akan terhapus
3.      Arithmetic dan logic :
berfungsi membentuk operasi-operasi aritmatika dan logic terhadap data Register menyimpan data sementara dan hasil operasi ALU.
4.      Control :
menghasilkan sinyal,, yang akan mengontrol operasi ALU, dan pemindahan data ke ALU atau dari ALU.

5.      Output :
Memindahkan data ke lingkungan luar atau perangkat lainnya.

Setelah memahami arsitektur computer, sekarang saya akan menjelaskan mengenai struktur kognitif pada manusia.
     
Menurut Piaget (Dahar 1996; Hasan 1996; Surya 2003), setiap individu mengalami tingkat-tingkat perkembangan intelektual dalam pembelajaran. Tahap- tahap tersebut berdasarkan umur seorang anak. Tahap-tahap tersebut sebagai berikut:
a.       Tingkat Sensorimotor (0-2 tahun)
Anak mulai belajar dan mengendalikan lingkungannya melalui kemampuan panca indra dan gerakannya. Perilaku bayi pada tahap ini semata-mata berdasarkan pada stimulus yang diterimanya. Pada tahap ini, bayi memiliki dunianya berdasarkan pengamatannya atas dasar gerakan/aktivitas yang dilakukan orang-orang di sekelilingnya.
b.      Tahap Preoporational (2-7 tahun)
Pada tahap ini anak sudah mampu berpikir sebelum bertindak, meskipun kemampuan berpikirnya belum sampai pada tingkat kemampuan berpikir logis. Masa 2-7 tahun, kehidupan anak juga ditandai dengan sikap egosentris, di mana mereka berpikir subyektif dan tidak mampu melihat obyektifitas pandangan orang lain, sehingga mereka suka rmenerima pandangan orang lain.
c.       Tahap Concrete (7-11 tahun)
Pada umumnya, pada tahap ini anak-anak sudah memiliki kemampuan memahami konsep konservasi (concept of conservacy), yaitu meskipun suatu benda berubah bentuknya, namun masa, jumlah atau volumenya adalah tetap.Anak juga sudah mampu melakukan observasi, menilai dan mengevaluasi sehingga mereka tidak se-egosentris sebelumnya.
d.      Tahap Formal Operations (11 tahunkeatas)
Pada tahap ini, kemampuan siswa sudah berada pada tahap berpikir abstrak. Mereka mampu mengajukan hipotesa, menghitung konsekuensi yang mungkin terjadi serta menguji hipotesa yang mereka buat. Kalau dihadapkan pada suatu persoalan, siswa pada tahap perkembangan formal operational mampu memformulasikan semua kemungkinan dan menentukan kemungkinan yang mana yang paling mungkin terjadi berdasarkan kemampuan berpikir analistis dan logis. Sehingga pada yang terakhir ini lah merupakan kesempurnaan dari penerimaan pembelajaran yang baik dan mengembangkan potensi diri yang sempurna.
Menurut Livingstone, kognitif adalah kemampuan berpikir dimana yang menjadi objek berpikirnya terjadi pada diri sendiri. Pandangan kognitif dalam bidang informasi dianggap berbeda dari pandangan kognitif tentang kerja otak manusia. Dalam konteks informasi, pandangan kognitif menekankan pada pengembangan model pemrosesan informasi dalam kerja otak dan kesadaran manusia.
Aspek kognitif
1.      Kematangan : semakin bertambahnya usia, maka semakin bijaksana seseorang.
2.      Pengalaman : hasil interaksi dengan orang lain.
3.      Transmisi sosial : hubungan sosial dan komunikasi yang sesuai dengan lingkungan.
4.       Equilibrasi : perpaduan dari pengalaman dan proses transmisi sosial.
Ada 2 sistem yang mengatur kognitif :
1.      Skema : antar sistem yang terpadu dan tergabung
2.      Adaptasi, terdiri dari :
a.       Asimilasi : terjadi pada objek yang meliputi biologis dan kognitif

b.      Akomodasi : terjadi pada subjek

Jika kita sudah memahami arsitektur computer serta struktur kognitif manusia, selanjutnya akan dibahas mengenai kaitan antara arsitektur computer dengan struktur manusia. Computer memiliki skema yang jelas yang masing-masing memiliki tugas dan fungsi (lihat gambar berikut) :


Sama seperti halnya computer, manusia juga memiliki skema yang jelas dengan tungas dan fungsinya yang berguna satu sama lain (lihat gambar) :


Dari skema tersebut dapat diketahui bahwa computer dapat beroperasi dengan baik jika memiliki arsitektur yang lengkap sama seperti manusia. Manusia memiliki akal sebagai kelebihan dan manusia yang menciptakan komputer-komputer canggih untuk membantu aktivitas manusia sehari-hari. Jadi semua akan berjalan dengan baik jika sesuai dengan struktur, tugas dan fungsinya.

Kelebihan komputer :
1.      Komputer dapat mengoperasikan aritmatika atau matimatika dengan sangat cepat.
2.      Dalam waktu yang bersamaan komputer dapat membuka ribuan informasi.
3.      Informasi yang tersimpan tudak tercampur dengan yang lainnya
Kekurangan komputer :
1.      Komputer bersifat kaku, tidak dapat melakukan generalisasi
2.      Harganya mahal
3.      Komputer tidak mampu membuat kesimpulan
4.      Terkadang mengandung eror
Kelebihan struktur manusia :
1.      Manusia mampu menganalisa dengan cermat dan teliti
2.      Manusia mampu membuat kesimpulan
3.      Manusia mampu mengendalikan komputer
Kekurangan struktur kognitif manusia :
1.      Memungkinkan lupa dengan informasi yang telah diterima
2.      Sulit menghitung aritmatika dengan cepat
3.      Memerlukan waktu yang lama dalam memunculkan kembali informasi.

Contoh kasus :

Program-program buatan manusia seperti : SPSS, robot canggih, program permainan edukasi, atau aplikasi lainnya. Contoh Dalam saat mahasiswa sedang menyelesaikan tugas akhir, mahasiswa menyebar data kepada responden (input informasi) kemudian untuk memudahkan dalam mengolah data, mahasiswa menggunakan program SPSS (proses) dan setelah dihitung dengan program SPSS maka mahasiswa mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya untuk menyelesaikan skripsi (hasil) karena adanya pemahaman.  Manusia membuat semua itu berdasarkan struktur kognitif nya (akal) maka tercipta lah hal-hal canggih untuk membantu manusia itu sendiri. Dengan segala kekurangan yang manusia miliki, manusia menciptakan komputer untuk menjadi kelebihannya. Namun pada dasarnya struktur kognitif manusia adalah yang paling sempurna.

Tugas 1 - Sistem Informasi Psikologi

Pada hakikatnya informasi sangat lah penting dalam kehidupan. Informasi bisa didapatkan dari manapun, dari manusia itu sendiri atau dari lingkungan. Informasi secara jelas dikemukakan oleh Amsyah (2005) yaitu data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. Sebelum informasi itu digunakan oleh manusia, informasi didapat dari data atau fakta-fakta yang ada. Yang dimaksud dengan data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media (contohnya komputer).

Lalu bagaimana hubungan informasi dengan system dapat berinteraksi?
Sebelum menjelaskan bagaimana hubungan informasi dengan sistem dapat berinteraksi, saya akan menjelaskan arti dari sistem itu sendiri. Menurut Marimin, Tanjung & Prabowo (2006) sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian – bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.
Manusia menciptakan computer untuk dapat membatu dalam hal apa pun yang diinginkan oleh manusia itu sendiri. Oleh karena itu agar informasi-informasi yang didapat dapat terintegrasi dengan baik, maka terciptalah sebuah system. Agar informasi dapat disimpan dan dipergunakan kembali dengan sebaik-baiknya.
                                              
Hubungan antara informasi dengan system ??
Menurut saya informasi sangat berkaitan dengan system. Karena data yang berupa informasi akan di olah dengan adanya system yang terorganisir. Suatu contoh misalnya jika seorang nasabah menabung di bank, datanya ada pada slip tabungan atau rekaman komputer. Jika semua data uang tabungannya ada dalam periode tertentu dijumlahkan (diolah), maka jumlah hasilnya disebut informasi. 
Pekerjaan informasi ini adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data, penyebaran data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah menjadi informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke unit lain. Pada unit kerja yang baru informasi tadi dapat langsung digunakan, atau dapat juga dianggap sebagai data (baru) untuk diolah lagi menjadi informasi sesuai keperluan unit bersangkutan. Informasi tersebut, bila perlu atau sesuai prosedur, dapat diteruskan lagi ke unit lain.
Dengan beredarnya informasi dari unit ke unit lain maka terjadilah arus informasi atau hubungan informasi antarunit. Hubungan tersebut lazim disebut sebagai hubungan antar subsistem dalam suatu kaitan kerja sama suatu sistem. Itulah hubungannya.

Lalu apa hubungan system informasi psikologis??
            Pertanyaan tersebut sangat mudah dijawab karena pada zaman modern seperti sekarang ini, segala sesuatu yang dilakukan manusia berhubungan dengan system dan informasi. Begitu pula dengan ilmu psikologi. Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih maka ilmu psikologi pun dapat diterapkan dalam teknologi system informasi.
Sebelum lebih jauh saya akan menjelaskan apa itu ilmu psikologi. Menurut Heru Basuki (2008), bahwa psikologi itu adalah ilmu pengetahuan ilmiah yang mempelajari perilaku, sebagai menifestasi dari kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif, & emosional.
 Berdasarkan  pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa system informasi psikologi adalah sebuah system yang terdiri dari rangkaian subsitem yang menghasilkan informasi dan bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia berpikir, memecahkan masalah dan dalam mengambil keputusan menggunakan informasi formal.

CONTOH????
Saya akan memberikan dua contoh dalam penggunaan system informasi psikologi.

Contoh 1 :
Contohnya adalah jika suatu perusahaan ingin mengadakan seleksi rekruitmen karyawan, maka dilakukan serangkaian tes psikologis yang berhubungan dengan seleksi tes perusahaan tersebut. Dengan adanya system infomasi psikologis maka dapat membantu untuk menskoring hasil dari tes tersebut. System infomasi psikologi akan memudahkan dalam segi waktu dan keakuratan jawaban dan membantu para psikolog dalam mengambil keputusan.

Contoh 2 :
            Dalam penggunaan system informasi dalam psikologi yaitu dapat digunakan dalam laboratorium atau dalam melakukan tes-tes psikologis seperti tes intelegensi dan tes kepribadian yang di dalamnya tidak terlepas dari peran ilmu komputer. Selain itu system informasi psikologi juga sangat membantu mahasiswa dalam menyusun skripsi yaitu system SPSS. Dengan menggunakan SPSS mahasiswa tidak membutuhkan waktu lama dalam menghitung data responden.

Sumber :

Amsyah, Z. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. (Google Book)
                         
Fatta, H.A. (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. (Google Book)

Basuki, H. (2008). Psikologi Umum 1. Jakarta: Universitas Gunadarma
                                           
                                                           


Senin, 20 Oktober 2014

Sistem Informasi Psikologi

1.      Tentang pengertian Informasi :
Menurut Zulkifli Amsyah (2005) informasi adalah data yang sudah diolah ke dalam bentuk tertentu sesuai dengan keperluan pemakaian informasi tersebut.
Menurut Amsyah (2005) Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media (contohnya komputer).
Dari dua tokoh tersebut maka dapat disimpulakan bahwa pengertian Informasi adalah data yang sudah diolah kedalam bentuk tertentu sesuai dengan keperluan tertentu serta berupa fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan kedalam berbagai bentuk media.

BAGAIMANA BISA INFORMASI DAPAT BERINTERAKSI DENGAN SISTEM??
Sebelum menjelaskan bagaimana hubungan informasi dengan sistem dapat berinteraksi, saya akan menjelaskan arti dari sistem itu sendiri.
Menurut Marimin, Tanjung & Prabowo (2006) sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian – bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.
Sedangkan Al Fatta (2007) sistem adalah kumpulan dari bagian – bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Atau sekumpulan objek – objek yang salingberelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.
Dari dua definisi sistem diatas, menurut kedua tokoh tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel – variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain.

Hubungan antara informasi dengan system
Menurut saya informasi sangat berkaitan dengan system. Karena data yang berupa informasi akan di olah dengan adanya system yang terorganisir. Suatu contoh misalnya jika seorang nasabah menabung di bank, datanya ada pada slip tabungan atau rekaman komputer. Jika semua data uang tabungannya ada dalam periode tertentu dijumlahkan (diolah), maka jumlah hasilnya disebut informasi. 
Pekerjaan informasi ini adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data, penyebaran data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah menjadi informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke unit lain. Pada unit kerja yang baru informasi tadi dapat langsung digunakan, atau dapat juga dianggap sebagai data (baru) untuk diolah lagi menjadi informasi sesuai keperluan unit bersangkutan. Informasi tersebut, bila perlu atau sesuai prosedur, dapat diteruskan lagi ke unit lain.
Dengan beredarnya informasi dari unit ke unit lain maka terjadilah arus informasi atau hubungan informasi antarunit. Hubungan tersebut lazim disebut sebagai hubungan antarsubsistem dalam suatu kaitan kerja sama suatu sistem. Itulah hubungannya.

2.      Tentang pengertian system informasi psikologi.
a.       Definisi system : Menurut Samiaji Sarosa (2009) sistem adalah sekumpulan komponen atau subsistem, sehingga sistem terdiri dari beberapa subsistem dan demikian juga sebaliknya.
b.      Definsi system informasi : Menurut Kusrini & Andri kaniyo (2007) sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan.
c.       Definisi psikologi : menurut Heru Basuki (2008), bahwa psikologi itu adalah ilmu pengetahuan ilmiah yang mempelajari perilaku, sebagai menifestasi dari kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif, & emosional.
d.       SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI : Berdasarkan  pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sitem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang terdiri dari rangkaian subsitem yang menghasilkan informasi dan bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.
Bagaimana penggunaan system informasi dalam psikologi?
sebuah sistem yang terdiri dari rangkaian subsitem yang menghasilkan informasi dan bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal. Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dapat digunakan dalam laboratorium atau dalam melakukan tes-tes psikologis seperti tes intelegensi dan tes kepribadian yang di dalamnya tidak terlepas dari peran ilmu komputer. Contohnya adalah jika suatu perusahaan ingin mengadakan seleksi rekruitmen karyawan, maka dilakukan serangkaian tes psikologis yang berhubungan dengan seleksi tes perusahaan tersebut. Dengan adanya system infomasi psikologis maka dapat membantu untuk menskoring hasil dari tes tersebut. System infomasi psikologi akan memudahkan dalam segi waktu dan keakuratan jawaban dan membantu para psikolog dalam mengambil keputusan.

Sumber :
Amsyah, Z. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. (Google Book)
Fatta, H.A. (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. (Google Book)
                                            




Senin, 02 Juni 2014

Tugas Softskill 3

Tugas SOFTSKILL 3

1.      Analisis Transaksional (Berne)

Analisis transaksional (AT) adalah suatu pendekatan psikoteraputik yang sangat dapat diterapkan dalam praktik pekerjaan sosial klinis (Cooper & Turner, 1996). Analisis Transaksional-gagasan Eric Berne (1910-1970) merupakan suatu pendekatan untuk mensistematisasi, menganalisis, dan mengubah saling pengaruh diantara manusia, yang menekankan interaksi keduanya (antara diri dan manusia lain) dan kesadaran internal (regulasi dan ekspresi diri).Tinjauan teoritik tentang analisis transaksional dikaitkan dengan suatu pendekatan yang mengaitkan internal (interpsikis) dengan interpersonal dan relasional. Pada intinya, makna analisis transaksional adalah untuk memperkaya kemampuan-kemampuan menghadapi (coping) dan mengatur (regulatory) situasi yang paling dalam dan interaksi kehidupan nyata.

a.      Konsep Dasar pandangan analisis transaksional

Adapun konsep pokok dari analisis transaksional menurut Corey ( 2005 ) adalah :

1.         Pandangan tentang manusia. Analisis transaksional berakar pada filsafat yang anti determinasi serta menekankan bahwa manusia sanggup melapaui pengkondisian dan pemograman awal.

2.         Perwakilan perwakilan Ego. Analisis transaksional adalah suatu system terapi yang berlandaskan teori kepribadian yang menggunakan tiga pola tingkah laku atau perwakilan ego yang terpisah; orang tua, orang dewasa dan anak

3.         Scenario scenario kehidupan dan posisi psikologi dasar. Adalah ajaran ajaran orang tua yang kita pelajari dan putusan putusan awal yang dibuat oleh kita sebgai anak dewasa.

Kebutuhan manusia akan belaian. Pada dasarnya setiap manusia memerlukan belaian dari orang lain, baik itu yang berlainan dalam bentuk fisik maupun emosional.

Teori analisis transaksional merupakan karya besar Eric Berne (1964), yang ditulisnya dalam buku Games People Play. Berne adalah seorang ahli ilmu jiwa terkenal dari kelompok Humanisme. Teori analisis transaksional merupakan teori terapi yang sangat populer dan digunakan dalam konsultasi pada hampir semua bidang ilmu-ilmu perilaku. Teori analisis transaksional telah menjadi salah satu teori komunikasi antarpribadi yang mendasar.

Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi. Yang dipertukarkan adalah pesan-pesan baik verbal maupun nonverbal. Analisis transaksional sebenarnya ber­tujuan untuk mengkaji secara mendalam proses transaksi (siapa-­siapa yang terlibat di dalamnya dan pesan apa yang dipertukarkan). Dalam diri setiap manusia, seperti dikutip Collins (1983), memiliki tiga status ego. Sikap dasar ego yang mengacu pada sikap orangtua(Parent= P. exteropsychic); sikap orang dewasa (Adult=A. neopsychic);dan ego anak (Child = C, arheopsychic). Ketiga sikap tersebut dimiliki setiap orang (baik dewasa, anak-anak, maupun orangtua).

Berne juga mengajukan rekomendasinya untuk posisi dasar seseorang jika berkomunikasi antarpribadi secara efektif dengan orang lain. Ada empat posisi yaitu :

1.        Saya OK, kamu OK (I’m OK., you’re OK)

2.        Saya OK, kamu tidak OK (I’m OK, you’re not OK)

3.        Saya tidak OK, kamu OK (I’m not OK, yo/ire OK)            

4.      Saya tidak OK, kamu tidak OK (I’m not OK, you’re not OK).

b. Unsur-unsur Terapi:

1)      Munculnya Gangguan

Dari eksperimen ini Berne mengamati bahwa kehidupan sehari-hari banyak ditentukan oleh bagaimana ketiga status ego (anak, dewasa, dan orang tua) saling berinteraksi dan hubungan traksaksional antara ketiga status ego itu dapat mendorong pertumbuhan diri seseorang, tetapi juga dapat merupakan sumber-sumber gangguan psikologis. Percobaan Eric Berne ini dilakukan hamper 15 tahun dan akhirnya dia merumuskan hasil percobaannya itu dalam suatu teori yang disebut Analisis Transaksional dalam Psikoterapi yang diterbitkan pada tahun 1961. Selanjutnya tahun 1964 dia menulis pula tentang Games Pupil Play, dan tahun 1966 menerbitkan Principles of Group Treatment. Pengikut Eric Berne adalah Thomas Harris, Mc Neel J. dan R. Grinkers.

2)      Tujuan Terapi

Tujuan utama dari Analisis Transaksional adalah membantu klien dalam membuat keputusan-keputusan baru yang berhubungan tingkah lakunya saat ini dan arah hidupnya. Sedangkan sasarnya adalah mendorong klien agar menyadari, bahwa kebebasan dirinya dalam memilih telah dibatasi oleh ketusan awal mengenai posisi hidupnya serta pilihan terhadap cara-cara hidup yang stagnan dan deterministik. Menurut Berne (1964) dalam Corey (1988) bahwa tujuan dari AT adalah pencapaian otonom yang diwujudkan oleh penemuan kembali tiga karakteristik; kesadaran, spontanitas, dan keakraban.

3)      Peran Terapis

Peran terapis yaitu membantu klien untuk membantu klien menemukan suasana masa lampau yang merugikan dan menyebabkan klien membuat keputusan-keputusan awal tertentu, mengindentifikasikan rencana hidup dan mengembangkan strategi-strategi yang telah digunakannya dalam menghadapi orang lain yang sekarang mungkin akan dipertimbangkannya. Terapis membantu klien memperoleh kesadaran yang lebih realistis dan mencari alternatif-alternatif untu menjalani kehidupan yang lebih otonom. Terapis memerlukan hubungan yang setaraf dengan klien, menunjuk kepada kontrak terapi, sebagai bukti bahwa terapis dan klien sebagai pasangan dalam proses terapi. Tugas terapi adalah, menggunakan pengetahuannya untuk mendukung klien dalam hubungannya dengan suatu kontrak spesifik yang jelas diprakarsai oleh klien. Konselor memotivasi dan mengajari klien agar lebih mempercayai ego Orang Dewasanya sendiri ketimbang ego Orang Dewasa konselor dalam memeriksa keputusan–keputusan lamanya serta untuk membuat keputusan-keputusan baru.

c.    Teknik-teknik yang dapat dipilih dan diterapkan dalam Analisis Transaksional;

·         Analisis struktural, para klien akan belajar bagaimana mengenali ketiga perwakilan ego-nya, ini dapat membantu klien untuk mengubah pola-pola yang dirasakan dapat menghambat dan membantu klien untuk menemukan perwakilan ego yang dianggap sebagai landasan tingkah lakunya, sehingga dapat melihat pilihan-pilihan.

·         Metode-metode didaktik, AT menekankan pada domain kognitif, prosedur belajar-mengajar menjadi prosedur dasar dalam terapi ini.

·         Analisis transaksional, adalah penjabaran dari yang dilakukan orang-orang terhadap satu sama lain, sesuatu yang terjadi diantara orang-orang melibatkan suatu transaksi diantara perwakilan ego mereka, dimana saat pesan disampaikan diharapkan ada respon. Ada tiga tipe transaksi yaitu; komplementer, menyilang, dan terselubung.

II. Rational Emotive Therapy (Ellis)

A.  Konsep Dasar, Pandangan,  Rational Emotive Therapy Tentang Kepeibadian

Rational Emotive Therapy atau Teori Rasional Emotif mulai dikembangan di Amerika pada tahun 1960-an oleh Alberl Ellis, seorang Doktor dan Ahli dalam Psikologi Terapeutik yang juga seorang eksistensialis dan juga seorang emosi buka dua proses yang terpisah. Emosi disebabkan dan dikendalikan oleh pikiran. Emosi adalah pikiran yang dialihkan dan diprasangkakan sebagai suatu proses sikap dan kognitif yang intrinsik. Pandangan pendekatan rasional emotif tentang kepribadian dapat dikaji dari konsep-konsep kunci teori Albert Ellis yaitu ada tiga pilar yang membangun tingkah laku individu, diantaranya:

·      Antecedent event (A)

Merupakan segenap peristiwa luar yang dialami atau memapar individu. Peristiwa pendahulu yang berupa fakta, kejadian, tingkah laku, atau sikap orang lain. Perceraian suatu keluarga, kelulusan bagi siswa, dan seleksi masuk bagi calon karyawan merupakan antecendent event bagi seseorang.

·      Belief (B)

Merupakan keyakinan, pandangan, nilai, atau verbalisasi diri individu terhadap suatu peristiwa. Keyakinan seseorang ada dua macam, yaitu keyakinan yang rasional (rational belief atau rB) dan keyakinan yang tidak rasional (irrasional belief atau iB). Keyakinan yang rasional merupakan cara berpikir atau sistem keyakinan yang tepat, masuk akal, bijaksana, dan kerana itu menjadi prosuktif. Keyakinan Neo Freudian. Teori ini dikembangkanya ketika ia dalam praktek terapi mendapatkan bahwa sistem psikoanalisis ini mempunyai kelemahan-kelemahan secara teoritis (Ellis, 1974).

Unsur pokok terapi rasional-emotif adalah asumsi bahwa berfikir dan yang tidak rasional merupakan keyakinan ayau system berpikir seseorang yang salah, tidak masuk akal, emosional, dan keran itu tidak produktif.

·      Emotional consequence (C)

Merupakan konsekuensi emosional sebagai akibat atau reaksi individu dalam bentuk perasaan senang atau hambatan emosi dalam hubungannya dengan antecendent event (A). Konsekuensi emosional ini bukan akibat langsung dari A tetapi disebabkan oleh beberapa variable antara dalam bentuk keyakinan (B) baik yang rB maupun yang iB.

            B.  Unsur-Unsur Terapi

·         Munculnya Gangguan

Berpikir irasional ini diawali dengan belajar secara tidak logis yang biasanya diperoleh dari orang tua dan budaya tempat dibesarkan. Berpikir secara irasional akan tercermin dari kata-kata yang digunakan. Kata-kata yang tidak logis menunjukkan cara berpikir yang salah dan kata-kata yang tepat menunjukkan cara berpikir yang tepat. Perasaan dan pikiran negatif serta penolakan diri harus dilawan dengan cara berpikir yang rasional dan logis, yang dapat diterima menurut akal sehat, serta menggunakan cara verbalisasi yang rasional. Rational Emotive Therapy yang menolak pandangan aliran psikoanalisis yang berpandangan bahwa peristiwa dan pengalaman individu menyebabkan terjadinyagangguan emosional. Menurut Ellis bukanlah pengalaman atau peristiwa eksternalyang menimbulkan emosional, akan tetapi tergantung kepada pengertian yang diberikan terhadap peristiwa atau pengalaman itu. Gangguan emosi terjadi disebabkan pikiran-pikiran seorang yang bersifat irrasional terhadap peristiwa dan pengalaman yang dilaluinya.

·         Tujuan Terapi

-       Memperbaiki dan merubah sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinan serta pandangan-pandangan klien yang irasional dan tidak logis menjadi pandangan yang rasional dan logis agar klien dapat mengembangkan diri, meningkatkan sel-actualizationnya seoptimal mungkin melalui tingkah laku kognitif dan afektif yang positif.

-       Menghilangkan gangguan-gangguan emosional yang merusak diri sendiri seperti rasa takut, rasa bersalah, rasa berdosa, rasa cemas, merasa was-was, rasa marah.

·         Peran Terapis

Terapis memiliki tugas-tugas yang spesifik yaitu :

v Mengajak klien untuk berpikir tentang beberapa gagasan dasar yang irasional yang telah memotivasi banyak gangguan tingkah laku.

v  Menantang klien untuk menguji gagasan-gagasannya.

v  Menunjukkan kepada klien ketidaklogisan pemikirannya.

v Menggunakan suatu analisis logika untuk meminimalkan keyakinan-keyakinan irasional klien.

v Menunjukkan bahwa keyakinan-keyakinan itu tidak ada gunanya dan bagaimana keyakinan-keyakinan akan mengakibatkan gangguan-gangguan emosional dan tingkah laku di masa depan.

v Menggunakan absurditas dan humor untuk menghadapi irasionalitas pikiran

klien

v Menerangkan bagaimana gagasan-gagasan yang irasional bisa diganti dengan gagasan-gagasan yang rasional yang memiliki landasan empiris, dan

v Mengajari klien bagaimana menerapkan pendekatan ilmiah pada cara bepikir sehingga klien bisa mengamati dan meminimalkan gagasan-gagasan irasional dan kesimpulan-kesimpulan yang tidak logis sekarang maupun masa yang akan datang, yang telah mengekalkan cara-cara merasa dan berperilaku yang merusak diri.

·         Teknik-teknik terapi Rational Emotive Therapy

Teknik-Teknik Emotif (Afektif)

a.       Assertive adaptive

Teknik yang digunakan untuk melatih, mendorong, dan membiasakan klien untuk secara terus-menerus menyesuaikan dirinya dengan tingkah laku yang diinginkan.

b.       Bermain peran

Teknik untuk mengekspresikan berbagai jenis perasaan yang menekan (perasaan-perasaan negatif) melalui suatu suasana.

c.        Imitasi

Teknik untuk menirukan secara terus menerus suatu model tingkah laku tertentu.

Teknik-teknik Behavioristik

a.        Reinforcement

Teknik untuk mendorong klien ke arah tingkah laku yang lebih rasional dan logis.

b.       Social modeling

Teknik untuk membentuk tingkah laku-tingkah laku baru pada klien.

Teknik-teknik Kognitif

a.       Home work assigments,

Teknik yang dilaksanakan dalam bentuk tugas-tugas rumah untuk melatih, membiasakan diri, dan menginternalisasikan sistem nilai tertentu yang menuntut pola tingkah laku yang diharapkan.

b.       Latihan assertive

Teknik untuk melatih keberanian klien dalam mengekspresikan tingkah laku-tingkah laku tertentu yang diharapkan melalui bermain peran, latihan, atau meniru model-model sosial.

 

            III. Terapi Perilaku

a.       Konsep Dasar

Terapi perilaku (behavior therapy) dan pengubahan perilaku (behavior modification) atau pendekatan perilaku dalam konseling dan psikoterapi, adalah salah satu dari beberapa “revolusi” dalam dunia pengetahuan psikologi, khususnya konseling dan psikoterapi (Gunarsa, 1992:191)

Terapi perilaku adalah penggunaan prinsip dan paradigma belajar yang ditatpkan secara eksperimental untuk mengatasi perilaku tidak adaptif. Dalam prakteknya, terapi perilaku adalah penekanan pada analisis perilaku untuk menguji secara sistematik hipotesis mana terapi didasarkan.

1.      Classical Conditioning

Adapun penelitiannya yang dilakukannya adalah dengan mengoperasi kelenjar ludah anjing sehinnga memungkinkan untuk mengukur dengan teliti air liur yang keluar sebagai respon. Setelah percobaan diulang berkali-kali, maka ternyata air liur telah keluar sebelum makanan sampai kemulutnya, yaitu:

a.       Pada waktu melihat piring makanan.

b.      Pada waktu melihat orang yang biasa memberi makanan.

c.       Pada waktu mendengar langkah orang yang memberi makanan.

Jadi makanan disini merupakan perangsang (stimulus) yang sewajarnya bagi reflek keluarnya air liur, sedangkan piring, orang, dan suara langkah merupakan stimulus yang bukan sewajarnya. Terhadap percobaan ini Pavlov mengambil kesimpulan bahwa signal dapat memainkan peranan yang sangat penting dalam adaptasi hewan terhadap sekitarnya. Reaksi mengeluarkan air liur karena mengamati pertanda disebut dengan istilah reflek bersyarat atau conditioned reflek (CR), pertanda atau signal disebut perangsang bersyarat atau conditioned stimulus (CS), makanan dsebut perangsang tak bersyarat atau Unconditioned stimulus (US), sendangkan keluarnya air liur karena makanan disebut reflek tak bersyarat atau unconditioned reflek  (UR).

2.      .      Operant Conditioning

Dasar dari pengkondisian operan (operant conditioning)      dikemukakan oleh E.L. Thorndike pada tahun 1911, yakni  beberapa waktu sesudah munculnya teori classical conditioning yang dikemukakan oleh Pavlov. Pada saat itu thorndike mempelajari pemecahan masalah pada binatang yang diletakkan di dalam sebuah “kotak teka-teki”. Dimana setelah beberapa kali percobaan, binatang itu mampu meloloskan diri semakin cepat dari perobaan percobakan sebelumnya. Thorndike kemudian mengemukakan hipotesis“ apabila suatu respon berakibat menyenangkan, ada kemungkinan respon yang lain dalam keadaan yang sama” yang dikenal dengan hukum akibat“ low of effect.

3.      Modeling

Prinsip teori yang melandasi teknik terapi ini adalah teori mengenai belajar melalui pengamatan (observation learning) atau sering juga disebut belajar sosial (social learning) dari Walter dan Bandura. pada prinsipnya, terapis memperlihatkan model yang tepat untuk membuat klien dapat meniru bagaimana ia seharusnya melakukan upaya menghilangkan perasaan dari pikiran yang tidak seharusnya dari orang lain yang disebut model itu.

Terhadap dua konsep yang berbeda yang digunakan dalam modeling ini, yakni antara coping danmastery model menampilkan perilaku ideal, contohnya bagaimana menangani ketakutan. Sebaliknya,coping model pada dasarnya menampilkan bagaimana ia tidak merasa takut untuk menghadapi hal yang semula menakutkan.

b.      Unsur-unsur Terapi

1.      Munculnya Gangguan

Indikasi utama ialah gangguan fobik, perilaku kompulsif, dan deviasi sexual seperti exhibionisme.

2.       Tujuan terapis

            a.  Mengubah perilaku yang tidak sesuai pada klien

b.   Membantu klien belajar dalam proses pengambilan keputusan secara lebih efisien.

               c.  Mencegah munculnya masalah di kemudian hari.

                d.  Memecahkan masalah perilaku khusus yang diminta oleh klien.

                e.    Mencapai perubahan perilaku yang dapat dipakai dalam kegiatan kehidupannya.

                 3. Peran terapis

                   Terapis tingkah laku harus memainkan peran aktif dan direktif dalam pemberian treatment, yakni terapis menerapkan pengetahuan ilmiah pada pencarian pemecahan masalah-masalah manusia, para kliennya. Terapi tingkah laku secara khas berfungsi sebagai guru, pengarah, dan ahli dalam mendiagnosis tingkah laku yang maladaptif dan dalam menentukan prosedur-prosedur penyembuhan yang diharapkan, mengarah pada tingkah laku yang baru danadjustive.

                 4. Teknik-teknik terapi

 a.  Desensitisasi sistematik dipandang sebagai proses deconditioning atau counterconditioning. Prosedurnya adalah memasukkan suatu respons yang bertentangan dengan kecemasan, seperti relaksasi. Individu belajar untuk relaks dalam situasi yang sebelumnya menimbulkan kecemasan.

b. Flooding adalah prosedur terapi perilaku di mana orang yang ketakutan memaparkan dirinya sendiri dengan apa yang membuatnya takut, secara nyata atau khayal, untuk periode waktu yang cukup panjang tanpa kesempatan meloloskan diri.

c.   Penguatan sistematis (systematic reinforcement) didasarkan atas prinsip operan, yang disertai pemadaman respons yang tidak diharapkan. Pengkondisian operan disertai pemberian hadiah untuk respons yang diharapkan dan tidak memberikan hadiah untuk respons yang tidak diharapkan.

d.   Pemodelan (modeling) yaitu mencontohkan dengan menggunakan belajar observasionnal. Cara ini sangat efektif untuk mengatasi ketakutan dan kecemasan, karena memberikan kesempatan kepada klien untuk mengamati orang lain mengalami situasi penimbul kecemasan tanpa menjadi terluka. Pemodelan lazimnya disertai dengan pengulangan perilaku dengan permainan simulasi (role-playing).

Corey, Gerald. 2009. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama.

Gunarsa, Singgih. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.

http://candraardian2.wordpress.com/artikel-psikologi/teori-belajar/

http://go2psychology.blogspot.com/2012/01/analisis-transaksional.html

http://dietadietaaa.blogspot.com/2013/04/rational-emotive-therapy.html

http://putputrihega.blogspot.com/2014/05/tugas-portofolio-3.html