Jumat, 16 Januari 2015

Artificial Intelligence (AI)

      SEJARAH AI (Artificial Intelligence),  yaitu pada tahun 1950 – an Alan Turing, seorang pionir AI dan ahli matematika Inggris melakukan percobaan Turing (Turing Test) yaitu sebuah komputer melalui terminalnya ditempatkan pada jarak jauh. Di ujung yang satu ada terminal dengan software AI dan diujung lain ada sebuah terminal dengan seorang operator. Operator itu tidak mengetahui kalau di ujung terminal lain dipasang software AI. Mereka berkomunikasi dimana terminal di ujung memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan oleh operator. Dan sang operator itu mengira bahwa ia sedang berkomunikasi dengan operator lainnya yang berada pada terminal lain.  Turing beranggapan bahwa jika mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas (seperti layaknya manusia).
Artificial Intelligence dengan kognisi manusia?
            Dalam pembahasan kali ini saya akan membahas mengenai AI atau kecerdasan buatan dengan kognisi manusia. Pada dasarnya komputer atau alat elektronik berteknologi tinggi adalah buatan manusia. Itu berarti manusia memiliki kecerdasan diatas dari alat-alat canggih tersebut. Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), komputer dan program-programnya yang menakjubkan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup manusia.
Kecerdasan buatan, cabang ilmu komputer yang berhubungan dengan pengembangan komputer (hardware) dan program-program komputer (software) yang mampu meniru fungsi kognisi manusia. Kecerdasan buatan mencakup hasil dari produk komputer yang dinilai cerdas jika dihasilkan oleh manusia.
Inteligensi adalah kemampuan untuk memperoleh, memanggil kembali (recall), dan menggunakan pengetahuan untuk memahami konsep-konsep abstrak maupun konkret dan hubungan antara objek dan ide, serta menerapkan pengetahuan secara tepat.
Nickerson, Perkins & Smith (1985), beberapa kemampuan yang mempresentasikan inteligensi manusia:
a. Kemampuan mengklasifikasikan pola
b. Kemampuan memodifikasi perilaku secara adaptif
c. Kemampuan berpikir secara deduktif
d. Kemampuan berpikir secara induktif (generalisasi)
e. Kemampuan mengembangkan dan menggunakan model konseptual
f. Kemampuan memahami atau mengerti
Kecerdasan buatan pun memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia, yaitu :
1.      Lebih bersifat permanen. Kecerdasan alami bisa berubah karena sifat manusia pelupa. Kecerdasan buatan tidak berubah selama sistem komputer & program tidak mengubahnya.
2.      Lebih mudah diduplikasi & disebarkan. Mentransfer pengetahuan manusia dari 1 orang ke orang lain membutuhkan proses yang sangat lama & keahlian tidak akan pernah dapat diduplikasi dengan lengkap.Jadi jika pengetahuan terletak pada suatu sistem komputer, pengetahuan tersebut dapat disalin dari komputer tersebut & dapat dipindahkan dengan mudah ke komputer yang lain.
3.      Lebih murah. Menyediakan layanan komputer akan lebih mudah & murah dibandingkan mendatangkan seseorang untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dalam jangka waktu yang sangat lama.
4.      Bersifat konsisten dan teliti karena kecerdasan buatan adalah bagian dari teknologi komputer sedangkan kecerdasan alami senantiasa berubah-ubah
5.      Dapat didokumentasi.Keputusan yang dibuat komputer dapat didokumentasi dengan mudah dengan cara melacak setiap aktivitas dari sistem tersebut. Kecerdasan alami sangat sulit untuk direproduksi.
6.      Dapat mengerjakan beberapa task lebih cepat dan lebih baik dibanding manusia

       Selain dari penjelasan diatas, saya akan menjelaskan mengenai AI (kecerdasan buatan) dengan system pakar ( ELIZA, PARRY, NET TALK ).
Sistem Pakar sebagai bagian Artificial Intelligence (AI) definisi yang populer dari AI adalah bahwa AI menjadikan komputer berakting dan bergaya seperti halnya para artis berakting di bioskop. Dan untuk saat ini banyak permasalahan dunia nyata yang diselesaikan dengan menggunakan AI dan banyak juga aplikasinya yang dikomersilkan (Muhammad Ahrami : 2005 : 1).
Sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Ketika sistem pakar dikembangkan pertama kali sekitar tahun 70-an sistem pakar hanya berisi knowledge. Namun demikian sekarang ini istilah sistem pakar sudah di gunakan untuk berbagai macam sistem yang menggunakan teknologi sistem pakar itu.
Teknologi sistem pakar ini meliputi bahasa sistem pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk membantu pengembangan dan pembuatan sistem pakar.

ELIZA
Pada 1966, Joseph Weizenbaum dari MIT memperkenakan Eliza, suatu program komputer yang mampu berkomunikasi dan bisa menanggapi manusia dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Weizenbaum berharap Eliza dapat menembus dinding pembatas antara komputer dan manusia. Sayangnya, Weizenbaum justru mendapati bahwa manusianya sendiri terlalu bersemangat untuk menembus dinding itu. Eliza diprogram untuk memberi tanggapan seperti ahli psikoterapi, dimana pernyataan seperti “saya punya masalah dengan ayah saya” memicu Eliza menanggapi dengan “cerita lagi lebih banyak tentang beliau.”

PARRY Colby, Hilf, Webber dan Kraemer (1972) mensimulasikan seorang pasien, dan menyebut program ini PARRY, karena ia mesimulasikan seorang pasian paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memanga ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi  komputer dan respon manusia.

NETtalk progam ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada jaring jaring neuron, sehinnga dinamakan NETtalk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowki disekolah medis harvard  dan Rosenberg di universitas Princeton. Dalam program ini, NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras – keras. NETtalk membaca keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fenom-fenom, unit dasar dari suara sebuah bahasa. Sistem ini memiliki tiga lapisan: lapisan input, dimana setiap unit merespons sebuah tulisan; lapisan output, dimana unit menampilkan ke 55 fenom dalam bahasa inggris; dan sebuah lapisan unit tersembunyi, dimana setiap unit ditambahkan koneksinya pada setiap unit input maupun output. NETtalk membaca dengan memperhatikan setiap tulisan satu demi satu, dan dengan menscanning tiga tulisan pada setiap sisi demi sebuah informasi yang kontekstual. Disini lafal ‘e’ pada ‘net’, ‘neglect’, dan ‘red’ bisa ditangkap dengan bunyi yang berbeda. Setiap NETtalk membaca sebuah kata, program ini membandingkan pelafalannya dengan lafal yang benar yang disediakan manusia, kemudian menyesuaikan kekuatannya untuk memperbaiki setiap kesalahan.

Penggunaan Artificial Intelligence sebagai expert
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) Menurut Raymond McLeod, Jr dan George P. Schell, 2008  adalah aktivitas penyediaan mesin seperti computer dengan kemampuan untuk menghasilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan aplikasi computer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia.
Sistem Pakar (Expert System) adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya, Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding sengan seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit.

Contoh kasus dari uraian diatas mengenai AI (kecerdasan buatan) :
AI untuk meringankan tugas manusia dapat kita lihat pada robot atau mesin yang dikendalikan oleh komputer tetapi masih dapat bernalar, seperti memutuskan sebuah tindakan dapat di lihat pada robot-robot asal jepang yang dapat memainkan biola, melayani kostumer restoran dan membersihkan meja, robot anjing dan kucing yang beraktivitas sesuai dengan program yang ia miliki berdasarkan apa yang ia tangkap dari lingkungannya atau sentuhan yang ia rasakan, ada robot roda satu yang bisa menyeimbangkan diri diatas kakinya yang hanya berupa roda 1 buah layaknya sepeda pemain sirkus, bahkan ada pula robot penjinak bom, sosialita dan penari, serta mesin-mesin dan robot-robot produksi.
Selain itu kita bisa melihat film-film modern saat ini seperti transformer. Film tersebut menceritakan mesin yang ingin merdeka, bahkan berposisi dalam tingkatan kasta diatas manusia, mesin dan komputer dalam film ini memiliki hasrat atau keinginan untuk mendapatkan kepuasan, dengan kata lain  robot-robot dalam film-film tersebut memiliki emosi, sifat-sifat layaknya manusia.
Artifisial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang dimiliki oleh banyak program yang ada pada komputer dan juga dimiliki oleh mesin atau robot yang dijalankan oleh komputer. Misalnya pada Game, dimana game memiliki beberapa tingkatan kecerdasan dalam meladeni kemampuan pemainnya, ada mudah, sedang dan rumit. Baik, untuk mengenal lebih lanjut apa itu Artifisial intelligence (AI) atau kecerdasan, berikut saya bahas pengertian Artifisial intelligence, hubungannya dengan kognitif manusia dan hubungannya dengan sistem pakar.
DAFTAR PUSTKA
Kusrini. (2006). Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : ANDI
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan, artikel tentang Kecerdasan Buatan, diakses pada tanggal 15 Januari 2015.


Struktur Kognitif Manusia dengan Arsitektur Komputer

Bukan hal yang tabuh lagi pada era modern ini banyak manusia yang menggunakan computer sebagai alat bantu dalam pekerjaan atau hanya sekedar chatting. Agar pengetahuan kita lebih luas mengenai computer, saya akan menjelaskan mengenai arsitektur computer dengan struktur kognitif manusia.
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Arsitektur Komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing-masing bagian akan lebih difokuskan terutama mengenai bagaimana CPU akan bekerja  mengenai pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll.
Terdapat beberapa struktur utama arsitektur computer, yaitu :
1.      Input :
memindahlan data ke lingkungan luar atau perangkat lainnya.
2.      Memori :
bagian fungsional komputer yang berfungsi untuk menyimpan program dan data, berikut macam-macam memori :
a.       RAM : Adalah memori yang dapat dibaca atau ditulisi. Data dalam sebuah RAM bersifat volatile, artinya data akan terhapus.
b.      ROM : Adalah memori yang hanya dapat dibaca. Data yang tersimpan dalam ROM bersifat non-volatile, artinya data tidak akan terhapus
3.      Arithmetic dan logic :
berfungsi membentuk operasi-operasi aritmatika dan logic terhadap data Register menyimpan data sementara dan hasil operasi ALU.
4.      Control :
menghasilkan sinyal,, yang akan mengontrol operasi ALU, dan pemindahan data ke ALU atau dari ALU.

5.      Output :
Memindahkan data ke lingkungan luar atau perangkat lainnya.

Setelah memahami arsitektur computer, sekarang saya akan menjelaskan mengenai struktur kognitif pada manusia.
     
Menurut Piaget (Dahar 1996; Hasan 1996; Surya 2003), setiap individu mengalami tingkat-tingkat perkembangan intelektual dalam pembelajaran. Tahap- tahap tersebut berdasarkan umur seorang anak. Tahap-tahap tersebut sebagai berikut:
a.       Tingkat Sensorimotor (0-2 tahun)
Anak mulai belajar dan mengendalikan lingkungannya melalui kemampuan panca indra dan gerakannya. Perilaku bayi pada tahap ini semata-mata berdasarkan pada stimulus yang diterimanya. Pada tahap ini, bayi memiliki dunianya berdasarkan pengamatannya atas dasar gerakan/aktivitas yang dilakukan orang-orang di sekelilingnya.
b.      Tahap Preoporational (2-7 tahun)
Pada tahap ini anak sudah mampu berpikir sebelum bertindak, meskipun kemampuan berpikirnya belum sampai pada tingkat kemampuan berpikir logis. Masa 2-7 tahun, kehidupan anak juga ditandai dengan sikap egosentris, di mana mereka berpikir subyektif dan tidak mampu melihat obyektifitas pandangan orang lain, sehingga mereka suka rmenerima pandangan orang lain.
c.       Tahap Concrete (7-11 tahun)
Pada umumnya, pada tahap ini anak-anak sudah memiliki kemampuan memahami konsep konservasi (concept of conservacy), yaitu meskipun suatu benda berubah bentuknya, namun masa, jumlah atau volumenya adalah tetap.Anak juga sudah mampu melakukan observasi, menilai dan mengevaluasi sehingga mereka tidak se-egosentris sebelumnya.
d.      Tahap Formal Operations (11 tahunkeatas)
Pada tahap ini, kemampuan siswa sudah berada pada tahap berpikir abstrak. Mereka mampu mengajukan hipotesa, menghitung konsekuensi yang mungkin terjadi serta menguji hipotesa yang mereka buat. Kalau dihadapkan pada suatu persoalan, siswa pada tahap perkembangan formal operational mampu memformulasikan semua kemungkinan dan menentukan kemungkinan yang mana yang paling mungkin terjadi berdasarkan kemampuan berpikir analistis dan logis. Sehingga pada yang terakhir ini lah merupakan kesempurnaan dari penerimaan pembelajaran yang baik dan mengembangkan potensi diri yang sempurna.
Menurut Livingstone, kognitif adalah kemampuan berpikir dimana yang menjadi objek berpikirnya terjadi pada diri sendiri. Pandangan kognitif dalam bidang informasi dianggap berbeda dari pandangan kognitif tentang kerja otak manusia. Dalam konteks informasi, pandangan kognitif menekankan pada pengembangan model pemrosesan informasi dalam kerja otak dan kesadaran manusia.
Aspek kognitif
1.      Kematangan : semakin bertambahnya usia, maka semakin bijaksana seseorang.
2.      Pengalaman : hasil interaksi dengan orang lain.
3.      Transmisi sosial : hubungan sosial dan komunikasi yang sesuai dengan lingkungan.
4.       Equilibrasi : perpaduan dari pengalaman dan proses transmisi sosial.
Ada 2 sistem yang mengatur kognitif :
1.      Skema : antar sistem yang terpadu dan tergabung
2.      Adaptasi, terdiri dari :
a.       Asimilasi : terjadi pada objek yang meliputi biologis dan kognitif

b.      Akomodasi : terjadi pada subjek

Jika kita sudah memahami arsitektur computer serta struktur kognitif manusia, selanjutnya akan dibahas mengenai kaitan antara arsitektur computer dengan struktur manusia. Computer memiliki skema yang jelas yang masing-masing memiliki tugas dan fungsi (lihat gambar berikut) :


Sama seperti halnya computer, manusia juga memiliki skema yang jelas dengan tungas dan fungsinya yang berguna satu sama lain (lihat gambar) :


Dari skema tersebut dapat diketahui bahwa computer dapat beroperasi dengan baik jika memiliki arsitektur yang lengkap sama seperti manusia. Manusia memiliki akal sebagai kelebihan dan manusia yang menciptakan komputer-komputer canggih untuk membantu aktivitas manusia sehari-hari. Jadi semua akan berjalan dengan baik jika sesuai dengan struktur, tugas dan fungsinya.

Kelebihan komputer :
1.      Komputer dapat mengoperasikan aritmatika atau matimatika dengan sangat cepat.
2.      Dalam waktu yang bersamaan komputer dapat membuka ribuan informasi.
3.      Informasi yang tersimpan tudak tercampur dengan yang lainnya
Kekurangan komputer :
1.      Komputer bersifat kaku, tidak dapat melakukan generalisasi
2.      Harganya mahal
3.      Komputer tidak mampu membuat kesimpulan
4.      Terkadang mengandung eror
Kelebihan struktur manusia :
1.      Manusia mampu menganalisa dengan cermat dan teliti
2.      Manusia mampu membuat kesimpulan
3.      Manusia mampu mengendalikan komputer
Kekurangan struktur kognitif manusia :
1.      Memungkinkan lupa dengan informasi yang telah diterima
2.      Sulit menghitung aritmatika dengan cepat
3.      Memerlukan waktu yang lama dalam memunculkan kembali informasi.

Contoh kasus :

Program-program buatan manusia seperti : SPSS, robot canggih, program permainan edukasi, atau aplikasi lainnya. Contoh Dalam saat mahasiswa sedang menyelesaikan tugas akhir, mahasiswa menyebar data kepada responden (input informasi) kemudian untuk memudahkan dalam mengolah data, mahasiswa menggunakan program SPSS (proses) dan setelah dihitung dengan program SPSS maka mahasiswa mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya untuk menyelesaikan skripsi (hasil) karena adanya pemahaman.  Manusia membuat semua itu berdasarkan struktur kognitif nya (akal) maka tercipta lah hal-hal canggih untuk membantu manusia itu sendiri. Dengan segala kekurangan yang manusia miliki, manusia menciptakan komputer untuk menjadi kelebihannya. Namun pada dasarnya struktur kognitif manusia adalah yang paling sempurna.

Tugas 1 - Sistem Informasi Psikologi

Pada hakikatnya informasi sangat lah penting dalam kehidupan. Informasi bisa didapatkan dari manapun, dari manusia itu sendiri atau dari lingkungan. Informasi secara jelas dikemukakan oleh Amsyah (2005) yaitu data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. Sebelum informasi itu digunakan oleh manusia, informasi didapat dari data atau fakta-fakta yang ada. Yang dimaksud dengan data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media (contohnya komputer).

Lalu bagaimana hubungan informasi dengan system dapat berinteraksi?
Sebelum menjelaskan bagaimana hubungan informasi dengan sistem dapat berinteraksi, saya akan menjelaskan arti dari sistem itu sendiri. Menurut Marimin, Tanjung & Prabowo (2006) sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian – bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.
Manusia menciptakan computer untuk dapat membatu dalam hal apa pun yang diinginkan oleh manusia itu sendiri. Oleh karena itu agar informasi-informasi yang didapat dapat terintegrasi dengan baik, maka terciptalah sebuah system. Agar informasi dapat disimpan dan dipergunakan kembali dengan sebaik-baiknya.
                                              
Hubungan antara informasi dengan system ??
Menurut saya informasi sangat berkaitan dengan system. Karena data yang berupa informasi akan di olah dengan adanya system yang terorganisir. Suatu contoh misalnya jika seorang nasabah menabung di bank, datanya ada pada slip tabungan atau rekaman komputer. Jika semua data uang tabungannya ada dalam periode tertentu dijumlahkan (diolah), maka jumlah hasilnya disebut informasi. 
Pekerjaan informasi ini adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data, penyebaran data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah menjadi informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke unit lain. Pada unit kerja yang baru informasi tadi dapat langsung digunakan, atau dapat juga dianggap sebagai data (baru) untuk diolah lagi menjadi informasi sesuai keperluan unit bersangkutan. Informasi tersebut, bila perlu atau sesuai prosedur, dapat diteruskan lagi ke unit lain.
Dengan beredarnya informasi dari unit ke unit lain maka terjadilah arus informasi atau hubungan informasi antarunit. Hubungan tersebut lazim disebut sebagai hubungan antar subsistem dalam suatu kaitan kerja sama suatu sistem. Itulah hubungannya.

Lalu apa hubungan system informasi psikologis??
            Pertanyaan tersebut sangat mudah dijawab karena pada zaman modern seperti sekarang ini, segala sesuatu yang dilakukan manusia berhubungan dengan system dan informasi. Begitu pula dengan ilmu psikologi. Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih maka ilmu psikologi pun dapat diterapkan dalam teknologi system informasi.
Sebelum lebih jauh saya akan menjelaskan apa itu ilmu psikologi. Menurut Heru Basuki (2008), bahwa psikologi itu adalah ilmu pengetahuan ilmiah yang mempelajari perilaku, sebagai menifestasi dari kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif, & emosional.
 Berdasarkan  pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa system informasi psikologi adalah sebuah system yang terdiri dari rangkaian subsitem yang menghasilkan informasi dan bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia berpikir, memecahkan masalah dan dalam mengambil keputusan menggunakan informasi formal.

CONTOH????
Saya akan memberikan dua contoh dalam penggunaan system informasi psikologi.

Contoh 1 :
Contohnya adalah jika suatu perusahaan ingin mengadakan seleksi rekruitmen karyawan, maka dilakukan serangkaian tes psikologis yang berhubungan dengan seleksi tes perusahaan tersebut. Dengan adanya system infomasi psikologis maka dapat membantu untuk menskoring hasil dari tes tersebut. System infomasi psikologi akan memudahkan dalam segi waktu dan keakuratan jawaban dan membantu para psikolog dalam mengambil keputusan.

Contoh 2 :
            Dalam penggunaan system informasi dalam psikologi yaitu dapat digunakan dalam laboratorium atau dalam melakukan tes-tes psikologis seperti tes intelegensi dan tes kepribadian yang di dalamnya tidak terlepas dari peran ilmu komputer. Selain itu system informasi psikologi juga sangat membantu mahasiswa dalam menyusun skripsi yaitu system SPSS. Dengan menggunakan SPSS mahasiswa tidak membutuhkan waktu lama dalam menghitung data responden.

Sumber :

Amsyah, Z. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. (Google Book)
                         
Fatta, H.A. (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. (Google Book)

Basuki, H. (2008). Psikologi Umum 1. Jakarta: Universitas Gunadarma