Selasa, 08 November 2011

IBD-MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

1.    Ilmu Budaya dasar

a. pengertian

Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkain oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psykologi sosial.
            Ilmu Sosial Dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan.
Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau Program Pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan di Perguruan Tinggi. Tegasnya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya.

b. 3 kelompok ilmu pengetahuan
Secara umum ilmu pengetahuan dikelompokan menjadi tiga yaitu ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu pengetahuan budaya atau lebih umum disebut ilmu pengetahuan humaniora. Menurut Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukan bahwa Ilmu Pengetahuan dikelompokan dalam tiga kelompok besar yaitu  :

1.      ilmu-ilmu alamiah (natural science)
ilmu ini bertujuan untuk mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta.
2.      ilmu-ilmu social (social science)
ilmu ini bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.
3.      pengetahuan budaya (the humanities)
pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang berupa manusiawi.


C. tujuan
Tujuan dari Ilmu Budaya Dasar diharapkan untuk dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji masalah-masalah budaya dan kemanusiaan. Dengan Demikian, bahwa mata kuliah ini tidak hanya untuk mendidik para lulusan perguruan tinggi di dalam pengetahuan budaya, tetapi juga sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya.


d. ILMU SOSIAL DASAR DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
 Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan. Adapun persamaan antara keduanya adalah :
·       Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
·       Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
·       Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
·         Adapun perbedaan antara keduanya adalah :
·       Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
·       Ilmu Sosial Dasar merupakan satu mata kuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
·       Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.

e. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Ada dua Masalah Pokok yang dibahas dalam IBD, yaitu :
• Berbagai aspek kehidupan dan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya.
• Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat
TUJUAN BUDAYA DASAR Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat:
1. Mengusahaka penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jauh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar